Rabu, 26 Desember 2012

Pemimpin harapanku

Pemuda Pelurus Bangsa

Menatap zaman yang buram
di mana-mana beterbangan maksiat
bagai kapas...
jiwa tak lagi malu
jiwa tak lagi takut
dan, kaupun sudah tahu
dalam dirinya,
debu mengepul hinggap di hati
Namun
waktu setia menunggu
berharap kembali pada cahaya Ilahi
Hey...
Kau Pemuda...
Kau harus pecaya
Tanganmu mampu menggenggam dunia ini, dan
gelar sakralmu telah terpatri dalam kitab suci
telah ada pegangan Al-Qur'an dan sunah Nabi
Kau butuh apa lagi?
Masih saja tak mau peduli
Lembaran-lembaran abu dan hitam di sekelilingmu
bahkan ombak telah siap menelan negeri ini
Mengapa kau diam saja?
Kau ada, tana ada bukti
jejak-jejakmu menjelma seolah semua baik-baik saja
Takkah kau lihat itu semua?
Ah... Aku tak percaya

Oo... Rupanya kau belum paham
hidup ini, sebuah sketsa
waktu yang begitu singkat
jangan kau labuhi hati
karena kau sudah tahu
saat ini zaman begitu ngeri
Negeri kita terkoyak dan tercakar, dan
Aku percaya padamu
Masih ada titik bau ramuan harapan dan perjuangan
Menjadi pelurus negeri ini...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar