Angin berhembus lembut
membelai wajahku. Kutatap langit yang masih kelabu. Kesejukan embun dan kicauan
burung merdu ikut mewarnai indahnya pagi. Aku segera ke dapur untuk mencuci
piring dan membereskan ruangan yang berantakan itu. Seketika itupun ayah
memanggilku dengan nada keras hingga terdengar oleh tetanggaku. Merekapun ikut
memanggil agar aku cepat menuju ayah. Ayah menyuruh untuk mengisi bak mandi.
Satu pekerjaan belum usai pekerjaan yang lain menunggu untuk segera disentuh itu
sebabnya ayah memanggilku.
Ayah, sosok laki-laki
dengan tipe keras.